
PIMPIN APEL BULANAN PERTAMA, GUBERNUR TEKANKAN 20 POIN PENTING
Gubernur Banten Wahidin Halim memimpin apel bulanan memperingati Hari Kesadaran Nasional, Hari Otonomi Daerah (otda), Hari Pendidikan Nasional, Hari Pustaka dan Hari Buku pada Rabu (17/5/2017) di lapangan Masjid Raya Al-Bantany, KP3B, Curug, Kota Serang. Dalam apel tersebut, terdapat kurang lebih 20 poin penting yang ditekankan Gubernur kepada para aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Banten.
“Pak Sekda, saya minta untuk apel-apel selanjutnya agar tidak usah dipasang tenda. Saya ingin berdiri di tempat yang sama dengan para peserta, semua merasakan panas yang sama, dan absensi apel ini saya akan periksa,”ungkap
Wahidin mengawali sambutan dan setelah memberikan piala penghargaan dan hadiah bagi para pemenang lomba-lomba mulai tingkat provinsi, nasional hingga internasional.
Gubernur menjelaskan, hari-hari yang diperingati dan di-upacarakan harus dapat dimaknai dengan baik dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan nyata. “Tidak hanya seremonial saja, refleksinya harus nyata,” tegasnya
Terkait Hari Otda, Wahidin mengingatkan kembali bahwa berpisahnya Provinsi Banten dari Jawa Barat menjadi daerah otonom memiliki tujuan dan tanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat Banten lebih sejahtera dan makmur. Terlebih, pemerintah daerah sebagai kepanjangtanganan pemerintah pusat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di daerah. “Sanggupkah kita melaksanakan otda dan memakmurkan daerah? Sudahkah masyarakat Banten merasakan manfaat dari terbentuknya Provinsi Banten? apakah kita sudah melayani masyarakat dengan baik? bagaimana tanggung jawab kita kepada masyarakat ?,”ujarnya
Sementara, lanjut Wahidin, peringatan hari pendidikan nasional (Hardiknas) harus menjadi bahan refleksi bagaimana hasil perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam dunia pendidikan di Indonesia. Menurutnya, pejuang pendidikan seperti Ki Hadjar Dewantoro harus dilanjutkan oleh para penerusnya di masa sekarang. Misalnya dengan memberikan support penuh baik anggaran maupun pelayanan dalam rangka mewujdukan pendidikan di Banten yang berkualitas dan berkeadilan. “Apakah kita (pemerintah-red) sudah betul-betul dapat melaksanakan dan berpihak pada rakyat untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik? Memberikan pendidikan terbaik adalah kewajiban pemerintah kepada rakyatnya, dan rakyat berhak mendapatnya,”tegasnya
Selain itu, Gubernur mengakui bahwa potensi sumber daya manusia (SDM) di Banten sangat luar biasa dalam berbagai bidang. Sepanjang ia mengenyam pendidikan, banyak akademisi hebat dan cerdas yang berasal dari Banten. Meskipun dalam kondisi ekonomi yang terbatas, mereka mampu menjadi orang-orang hebat yang membanggakan tidak hanya keluarganya tapi juga daerah dan negaranya.
“Maka dari itu, kita (pemerintah-red) harus support semaksimal mungkin agar penduduk Banten, putra-putri daerah Banten dapat mencapai prestasi gemilang yang nantinya tentu akan membuat bangga Provinsi Banten di mata dunia,”ujarnya.
Oleh karenanya, kata Gubernur, peringatan hari buku atau hari baca juga perlu direfleksikan oleh seluruh ASN untuk menciptakan budaya gemar membaca dan tidak terlalu berpedoman pada layanan informasi dunia maya seperti melalui google. “Jangan terlalu mempercayai informasi dari ‘mbah google’, membaca buku itu penting dan harus dibudayakan, jangan hanya budayakan selfie,”ungkapnya
Menurut Gubernur, peringatan Hari Perpustakaan sudah sepatutnya perlu dijadikan momen bagaimana OPD memikili ruang baca dan perpustakan sendiri dengaan segala regulasi yang telah dimiliki dan dihimpun.
“Selain itu, saya minta semua pegawai tingkatkan disiplin karena sesungguhnya ibadah kepada Allah SWT, jangan pernah sekalipun melakukan perbuatan tercela,”tegas Gubenur yang akrab disapa WH
Wahidin juga kembali mengajak seluruh pegawai untuk membangun Banten dengan ikhlas untuk melayani bukan malah dilayani. Karena, ujarnya, ia bersama Wakil Gubernur sudah sepakat untuk berlomba-lomba membangun kebaikan dan membangun Banten yang lebih maju.
“Saya juga ucapan selamat kepada para penerima prestasi yang tadi telah menerima penghargaan. Mereka harus didukung agar terus dapat mengembangkan prestasinya dan dapat dipersembahkan untuk masyakat,”tuturnya.
Dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, lanjut WH, harus ditunjang pula dengan kebersihan di lingkungan kerja, karena kebersihan adalah ibadah. Selain itu, didukung pula dengan kebiasan merokok pada tempat yang telah disediakan atau smoking area. dukungan politik yang diberikan masyarakat kapada dirinya dan Andika Hazrumy untuk memimpin Banten harus ditunjukkan dengan memberikan kinerja terbaik. “Sense of belonging sebagai warga Banten harus betul-betul dimiliki. Lupakan masa lalu dan move on ke depan untuk Banten yang lebih baik,”kata WH
WH mengatakan, potensi dan kearifan lokal yang dimiliki Provinsi Banten sangatlah banyak dan perlu dilestarikan. Mulai dari potensi alam, wisata hingga budaya seperti seni tradisional Debus Banten yang harus dikemas lebih baik agar mampu menjadi daya tarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi Banten. Namun, pemenuhan sarana prasarana umum juga perlu diperhatikan pemerintah. Seperti penyediaan kawasan olahraga, ruang terbuka publik dan revitalisasi destinasi-destinasi wisata agar lebih memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Yang terpenting, sambung WH, hindari praktek-praktek korupsi mengingat seluruh digaji pejabat dan pegawai dengan uang rakyat. WH menegaskan tidak diperbolehkan untuk menggunakan APBD untuk kepentingan pribadi, karena APBD yang diperoleh dari rakyat harus dikembalikan lagi kepada rakyat dengan pelayanan yang maksimal. “Termasuk aset-aset negara juga harus dijaga dan dipelihara dengan baik, jangan sampai aset negara dikuasai secara pribadi, misalnya AC kantor dibawa ke rumah atau aset-aset lainnya. Itu harus dikembalikan karena itu amanat rakyat untuk dijaga dan digunakan sesuai fungsinya.”tutup WH.