Hari Ini, Kapolri Dan Panglima TNI Kunjungi Labuan
Kedatangan dua petinggi pusat tersebut guna melihat kondisi dan penangganan masyarakat yang terdampak bencana gelombang akibat aktifitas Gunung Anak Krakatau ( GAK) PADA 22 Desember 2018 lalu.
Selain itu, akan membahas mengenai antisipasi menjelang masa masuk sekolah pada 7 Januari mendatang.
Penjabat Sekda Banten, Kamis (3/1) Ino S Rawita mengungkapkan, kedatangan Kapolri dan TNI ke Labuan tidak hanya untuk melihat kondisi korban Tsunami.
"Kita akan melakukan Rakor (rapat koordinasi). Akan ada doa bersama juga. Serta membahas diantaranya mengenai persiapan menjelang masuk anak sekolah," katanya.
Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) memerintahkan petugas di lapangan menyediakan tempat untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berupa kelas-kelas darurat menggunakan tenda atau sebagainya untuk awal masa pemulihan sambil menunggu ketersediaan tempat yang cukup representatif bagi anak sekolah.
"Dinas terkait agar melakukan pendataan siswa beserta penempatan posisi yang tepat untuk dijadikan lokasi KBM, dan mencatat kebutuhan agar proses KBM bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Selain itu, WH juga membahas permasalahan penyediaan tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) yang sementara ini belum mencukupi secara jumlah. Atas hal tersebut, ia berharap ketersedian jumlah MCK terus ditambah.
Untuk memastikan itu semua, pihaknya akan segera melakukan rakor dengan Pemkot, Pemkab, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta stakeholder terkait agar penyelesaian masalah dapat segera dilakukan.
Rakor diagendakan pada Kamis (3/1) pukul 15.00 Wib, bertempat di Posko Labuan, yang juga akan membahas perpanjangan masa tanggap darurat bencana
Selain itu, akan membahas mengenai antisipasi menjelang masa masuk sekolah pada 7 Januari mendatang.
Penjabat Sekda Banten, Kamis (3/1) Ino S Rawita mengungkapkan, kedatangan Kapolri dan TNI ke Labuan tidak hanya untuk melihat kondisi korban Tsunami.
"Kita akan melakukan Rakor (rapat koordinasi). Akan ada doa bersama juga. Serta membahas diantaranya mengenai persiapan menjelang masuk anak sekolah," katanya.
Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) memerintahkan petugas di lapangan menyediakan tempat untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berupa kelas-kelas darurat menggunakan tenda atau sebagainya untuk awal masa pemulihan sambil menunggu ketersediaan tempat yang cukup representatif bagi anak sekolah.
"Dinas terkait agar melakukan pendataan siswa beserta penempatan posisi yang tepat untuk dijadikan lokasi KBM, dan mencatat kebutuhan agar proses KBM bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Selain itu, WH juga membahas permasalahan penyediaan tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) yang sementara ini belum mencukupi secara jumlah. Atas hal tersebut, ia berharap ketersedian jumlah MCK terus ditambah.
Untuk memastikan itu semua, pihaknya akan segera melakukan rakor dengan Pemkot, Pemkab, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta stakeholder terkait agar penyelesaian masalah dapat segera dilakukan.
Rakor diagendakan pada Kamis (3/1) pukul 15.00 Wib, bertempat di Posko Labuan, yang juga akan membahas perpanjangan masa tanggap darurat bencana
